My Trip My Adventure Episode 4 bagian 1



Kali ini saya akan menceritakan kembali perjalanan saya. Kalau yang lalu saya ke Pekanbaru, sekarang saya touring pendek dulu. Saya dan beberapa rekan Medan Bisser pergi ke Siantar. Perjalanan kali ini akan lebih seru lagi. Dan ini cerita saya.
Sebenarnya tidak ada rencana untuk touring kali ini, karena kondisi rezeki juga belum mencukupi. Tapi memang dasar pengen touring jadinya saya ikut. Sebenarnya ke Siantar ini sekaligus mengantar proposal bantuan dana untuk ke salah satu Po di Siantar, yaitu Intra. Awal mula kami berdiskusi melalui WA
“jum’at ke Siantar ngantar proposal ke Intra. Siapa yang bisa ikut?” tanya bang Asrul
“ane ikut” jawab saya melalui chat tersebut
“jam berapa berangkatnya? Sambung bang Putra
“pagi la, jam-jam 8” kata bang Asrul
“pagi kali, gak bisa la aku. Jam 10 la” kata bang Putra
“lihat sikon la nanti gimana” kata bang Asrul lagi
Dan obrolan di WA berhenti. Siang hari saya pun ke Warjan, tempat tongkrongan anak Medan Bisser. Dan disitu ada Rian, Rezki. Karena kebetulan saya dijemput Rezki. Dan mulai la saya di jahilin, diejek. Semua orang di sini mengosipkan saya pacaran dengan bang Putra. Padahal saya sudah pernah bilang kalau saya dan bang Putra hanya sahabat. Hanya sebagian orang yang paham bagaimana saya dan bang Putra. Oke menjelang sore, Rezki pun pamit mau kuliah dulu.
“kuliah dulu aku yo” kata Rezki
“yok..”
Dan kemudian teman-teman yang lain datang. Ada bang Putra, bang Cup, dava. Sambil cerita sambil hunting. Tapi tentunya sambil mulut Rian tetap heboh. Sebenarnya saya tidak suka kalau jadi begini. Boleh saja bercanda, tapi ada batasnya. Kali ini benar-benar keterlaluan bercanda Rian. Saya jadi bad mood. Tidak berapa lama bang Asrul pun datang. Dan menjelang maghrib saya tanya kembali bagaimana besok.
“jadi besok siapa aja yang pergi?” kata saya
“belum tau siapa aja”
“abang jadi ikut?” tanya saya ke bang Putra
“kalau jam 8 aku gak bisa. Aku mau ke kantor camat”
“ngapain kau” kata bang Asrul
“ngurus IMB”
“untuk?”
“rumah di menteng. Itu kan lagi di bangun ulang, jadi kan harus wajib IMB. Kemarin udah ku bilang juga sama mama. Tapi katanya gak apa-apa. Nah tadi datang orang kecamatan. Tanya masalah itu. Udah malas tadi aku sebenarnya”
“ooo.ya la” kata bang Asrul
“jadi besok??” kata saya
“kalau pagi aku gak bisa. Tapi kalau jam 10 bisa la aku”
“siapa aja rencana?”
“ya masih kita la, aku, jupe, ayu sama pa toi” kata bang Asrul
“jadi kau besok ikut”
“belum tau bang. Lihat besok juga lah” kata saya
Saya sudah mulai bad mood karena ulah Rian tadi. Jadinya dari tadi hanya main hp dan lebih banyak diam.
“di mana ki?” kata saya sms Rezki
“masih di kampus mbak. Kenapa?”
“gak apa-apa”
Jam 7 malam Rezki kembali ke Warjan. Dan kemudian bertanya.
“kelen apain mbak Ayu? Sampai gak enak gitu mukanya”
“hah? Gak ada lo ki” kata saya
“ah, jangan bohong mbak”
“gak ada lo ki. Mbak udah ngantuk”
“udah la ayok pulang. Suntuk kali muka itu ku tengok”
“bentar lagi aja” kata saya
Tapi memang lama-lama makin tidak enak suasana. Karena Rian tadi. Jadi saya pun mengajak Rezki pulang.
“pulang yok Ki” kata saya
“ayoklah” kata Rezki
“duluan kami ya” kata saya
“yok.. hati-hati kelen” kata bang Putra
Kemudian saya dan Rezki pulang. Dijalan Rezki menanyakan saya kenapa.
“mbak kenapa? Kok suntuk kali kayaknya”
“gak apa-apa Ki”
“mbak jangan bohong. Macam baru kenal kita ya”
“hahahahaha.. ya la mbak cerita”
Kemudian saya menceritakan tentang kejadian tadi. Bagaimana saya kesalnya dengan Rian.
“bukan apa Ki. Mbak sama Jupe kan bekawan”
“ya mbak tau aku”
“kalau gini mbak gak enak sama pacarnya Jupe nanti”
“ya la”
“Ki kan tau mbak gimana. Mbak dekat sama Jupe, dekat sama Rezki. Kalian itu bukan orang lain bagi mbak. Mbak nyaman ngomong sama Jupe. Lagian kami udah tau sama tau. Kayak Rezki sama mbak la”
“ya mbak. Mereka gak tau mbak gimana”
“yang tau mbak sama Jupe itu gimana kan Cuma dirimu, koh Asrul, pa Toi, bang Cup. Itunya yang tau gimana”
“ya mbak. Orang itu gak tau gimana mbak. Tau la mbak”
“di Medan Bisser ini, cowok yang hobby begosip, cewek gak”
“namanya mbak sendiri cewek. Mana ada gosip menggosip”
“hahahaha.. pas..”
Kemudian kami lanjut cerita lagi. Dan akhirnya sampai juga di rumah
“makasih ya Ki”
“ya mbak. Pulang dulu yo”
“oke”
Dan karena masih gondoknya saya, keluar juga ego saya. Buat PM di bbm dengan rada emosi sedikit sampai bang Putra langsung WA saya
“kenapa kau?”
“gak apa-apa bang”
“yakin??”
“ya bang”
“kalau masalah ke Siantar aku gak bisa janji Yu”
“lha kok ke masalah itu. Kalau ke Siantar kan siapa yang bisa bang”
“jadi??”
“sebenarnya ayu sedikit kesal bang. Ayu kesal sama Rian, bercanda dia hari ini keterlaluan. Udah kelewatan. Ayu udah berapa kali bilang kalau Ayu sama abang sahabatan. Tapi tetap aja dia ngejek. Ayu bukan apa bang, gak enak aja jadinya kalau kayak gini, apalagi sama kakak bang. Ntar dikira Ayu macam-macam padahal gak”
“udahlah mereka kan gak tahu Yu”
“mereka gak tahu gimana dekatnya kita bang. Mereka gak tahu bagaimana kita. Tau mereka hanya luarnya saja”
“ya kau jelaskan la gimana sama mereka”
“udah bang, Ayu udah jelaskan. Yang ngerti gimana kita sebenarnya paling Cuma Rezki, koh Asrul, pa Toi, bang Cup. Yang lain  mah enggak”
“ya, pandai kau la gimana itu. Udah tidur la kau. Besok mau ke Siantar kan”
“gak tahu juga bang jadi atau gak”
“bah cemananya”
“hahahahahaha”
“tawa kau. Besok telpon aku ya kalau ada apa-apa”
“oke bang”
Dan berakhir obrolan di chat. Masalah ke Siantar atau nggak aku masih bingung. Tapi besoknya....
“jam berapa berangkat ke Siantar koh?” pesan saya ke bang Asrul melalui WA
Lama juga menunggu tidak ada balasan. Saya telepon tidak diangkat. Akhirnya saya pergi kerja dan setelah sampai baru saya telepon bang Asrul lagi dan kali ini ada pembicaraan.
“halo bang” kata saya
“halo”
“jadi berangkatnya bang?”
“jadi”
“jam berapa bang?”
“jam-jam 10 la”
“oke. Siapa aja rencana ikut?”
“Ayu la, abang, pa Toi”
“jupe gimana. Coba abang hubungi?”
“Ayu aja yang hubungi dia, lagi gak ada pulsa”
“oo oke, Ayu telepon Jupe dulu ya”
“oke”
Dan saya pun menghubungi bang Putra
“halo bang, di mana?”
“halo, di rumah kenapa” kata bang Putra. Sepertinya baru bangun.. hahahahaha, oopps saya lupa kalau ini masih jamnya bang Putra tidur
“abang ikut gak ke Siantar?”
“gak tau, gak kayaknya. Jam berapa berangkat?”
“jam 10 katanya bang. Proposal sama abang kan?”
“ya, siapa aja yang berangkat?”
“Ayu, bang Asrul sama pa Toi”
“naik apa kalian?”
“gak tau bang. Intra mungkin”
“oo ya udah, nanti kuantar ke loket proposalnya ya. Nanti kalau mau berangkat telepon aku”
“ok, ya udah, lanjut tidur la abang”
Kemudian saya kembali menghubungi bang Asrul untuk berjumpa di mana.
“nanti ketemu dimana kita bang?”
“loket Intra aja”
“oo. Jam berapa orang abang ke sana?”
“nanti kami dari loket pancing aja”
“oo, belikan tiket ayu juga la bang”
“ya udah, ntar sekalian aja abang beli”

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar