My Trip My Adventure Eps 1 bagian 2



Tibalah hari sabtu, sekitar jam 2 Opiee menjemput saya, kebetulan dia datang dengan salah satu rekan BR yang saya belum tahu namanya.
“masuk dulu Opiee, ini siapa?”
“Haikal kak” kata Haikal sambil berjabat tangan
“ini mau langsung aja kak?” kata Opiee
“istirahat dulu la, bentar lagi saja”
“ok kak” kata Opiee
“Opiee, nanti temanin kakak beli tiket untuk pulang besok ya, takutnya kehabisan”
“emang rencana kakak pulang naik bis apa?”
“rencana mau coba naik P3 Jetliner” (Putra Pelangi Perkasa, body Jetliner)
“ya sudah kak, nanti kita beli tiket kakak dulu. Baru ke mana lagi kakak bilang tadi?”
“beli kabel data, soalnya kabel data kakak kontak-kontak”
“oke kak, kita gerak sekarang”
“boleh”
Dan saya bergegas pamit dengan tante, dan besok bertemu dengan tante karena ada titipan. Bye Lubuk Sakat. 2 hari terasa singkat. Lagi enak dijalan cuaca mendung.
“mau hujan ini kak” kata Opiee
“jangan didoakan hujan, gak enak hujan saat sekarang”
Benar saja, tidak berapa lama hujan pun turun, tapi tetap kami tempuh. Di tengah jalan jumpa dengan Fadhil.
“mau ke mana kelen?”
“ke loket Pelangi beli tiket kak Ayu, abang mau ke mana?” kata Opiee
“Mau ke loket Intra dulu. Nanti kalau sempat jumpa disana la” kata Fadhil
Karena hujan semakin deras, mau tidak mau akhirnya berteduh di UNRI (Universitas Negeri Riau). Dan kami berteduh di bawah jembatan Butterfly. Cukup lama juga menunggu, sampai kami menggangu anak kecil yang sedang masuk di kolam bawah jembatan. 1 jam kami menunggu dan mau tidak mau kami nyerah dan akhirnya keluar. Sebelum pulang saya foto di depan nama kampus UNRI tersebut.


Maghrib juga sampai dirumah mbak Meetha. Karena hujan yang membuat sedikit terhambat.
“Assalamu’alaikum” kata saya
“Wa’alaikum salam, masuk yu, sama siapa?”
“Opiee dan Haikal mbak”
“eh, masuk dulu kelen”
“masuk dulu Opiee, Haikal. Kan tadi kehujanan”
“kehujanan kelen”
“ya mbak, tadi kami berteduh dulu di UNRI mbak, karena kondisi tidak memungkinkan, kami bante (hajar/terus) aja mbak”
“oohh, mau minum teh manis panas kelen, bentar ya” kemudian mbak Meetha masuk untuk membuat minuman.
“kak Met, kak Ayu pengen tempat bang Yaman katanya”
“oh ya, nanti la kita ke sana”
“ya mbak, soalnya penasaran banget dengan yang dibilang Restu, susu kedelai di tempat bang Yaman enak banget”
“Jadi nanti gimana? Kalian ke sini lagi atau jumpa disana?” kata mbak Meetha
“jumpa disana aja kalau gak” sambung Opiee
“ya udah, ntar kita jumpa disana”

Selepas sholat isya kami pun menuju warung Yaman. Perdana jalan malam di pusat Kota Pekanbaru. Sungguh luar biasa Kota ini. Membuat siapapun jadi betah disini.
“eh, dah datang orang kak Meetha” kata Yaman dan Opiee
“aku nganter pesanan dulu ya kak” kata Yaman
Jadilah kami nongkrong sederhana ala Bismania Riau. Saya dan mbak Meetha memesan Nasi goreng dan susu kedelai. Saya memesan susu kedelai coklat karamel. Memang benar, rasa susu kedelai di sini enak dan pas.
“Yu, sepertinya besok abang gak bisa ikut hunting ke Minas, soalnya mau ke Bangkinang bawa rombongan lagi” kata bang Jeff
“ya gak masalah bang”
“nanti ada yang lain kok yang ikut”
Karena sudah malam, kami pamit duluan dengan mbak Meetha. Apalagi besok kami akan pergi ke Minas untuk hunting.
“kami duluan ya” kata mbak Meetha
“oke, hati-hati”
Go to Minas, bangun subuh demi hunting ke Minas. Anak Bismania Sumatera menyebut Minas adalah roller coster sungguhan, karena jalanan yang belok, naik turun dan disuguhi pemandangan sawit  dan kilang minyak milik PT. Cevron sepanjang jalan. Baru beberapa menit jalan mbak Meetha minta gantian bawa sepeda motor karena dia akan menelepon kawan-kawan.
“yu, Ayu yang bawa ya”
“oke kak, kasih tahu jalannya nanti”

Kemudian kami kembali jalan, dan akan bertemu di Simpang Bingung dengan Opiee dan yang lain. Jalan ke Minas ± 1,5 jam, tapi bagi Opiee dan yang lain mereka bisa menembus sekitar 1 jam perjalanan. Ini juga perjalanan perdana saya membawa sepeda motor ke lintasan sesungguhnya, yaitu Lintas Sumatera. Sampai di spot hunting mereka, mulai la berfoto ria, ambil kamera jepret.



Setelah puas hunting, kami pun pindah lokasi lagi, depan PT. Cevron yang tak jauh dari spot sebelumnya. Kira-kira setengah jam hunting di depan kilang tersebut kami pun pulang. Saatnya beristirahat untuk memulihkan tenaga, karena malam akan pulang ke Medan.
Tiket Putra Pelangi Perkasa (Tiket pulang)

Sore saya pamit pulang dengan orang di rumah mbak Meetha dan juga singgah di warung mbak Meetha untuk pamit kepada ibunda mbak Meetha. Opiee dan mbak Meetha mengantar saya ke Terminal AKAP, tidak lama sampai di AKAP duduk sebentar dan hunting bus Transmetro Pekanbaru yang belum beroperasi.
Terminal AKAP Bandar Raya Payung Sekaki
Trans Metro Pekanbaru

Oke tiba pukul 19.00 atau jam 7 malam, saya pamit dengan rekan-rekan Bismania Riau yang hadir. Rasanya baru kemarin saya menginjakkan kaki di Pekanbaru. Terima kasih rekan-rekan Bismania Riau. Terima kasih kepada bang Jeff, mbak Meetha, Opiee, Haikal, Risky, Fadhil, Arie, Rio, Andhika, Yaman dan semuanya yang tidak bisa disebutkan satu persatu. I love you guys. Semoga Allah membalas kebaikan kalian semua.




see you next trip






  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar