Sambil bang Putra makan, sambil saya
cerita dengan Reza juga. Dan hanya beberapa menit saja bang Putra sudah selesai
makan. Kalau bang Putra gak heran. Cepat banget makannya.
“gerak kita” kata bang Putra
“ayoklah. Udah jam 6”
“gak bentar lagi aja”
“entar heboh itu orang loket”
“mau ke mana orang kakak?” kata Reza
“gak ada Za. Mau ke sana sebentar” kata
saya
“beli Aqua Yu” kata bang Putra
“Aqua mana? Besar atau kecil?”
“Besar aja”
“kak Mel, Aqua 1”
“yang mana?”
“besar aja. Uangnya besok ya”
“ya, mau ke mana kelen?”
“mau touring. Tapi diam-diam aja ya.
Jangan tau anak Medan Bisser”
“ooo. Gak heran aku kalau si Ayu sama si
Putra. Jalan-jalan aja kerjanya”
“hahahahaha” kata saya tertawa
“utang dulu ya” kata bang Putra
“ya. Kalau kelen kan tau aku. Gak usah
pala di bilang”
“oke kak. Perg dulu ya” kata bang Putra
Lalu kami berjalan ke Loket. Sampai di
loket si penjaga loket udah senyum aja.
“tengok bang, senyum-senyum dia” kata
saya
“mana”
“itu”
“biarkan aja situ dia”
Lalu kami menuju ke dalam bis, kami
masuk dari pintu tengah dan lalu menuju bangku
“minum kita Ayu taruh di atas ya”
“ya”
Lalu bang Putra menghubungi pacarnya.
“lagi ngapain dut? Aku naik scania ini”
kata bang Putra
“ah, gak percaya” kata pacar bang Putra
“gak percaya. Ini kutunjukkan pakai
video” lalu bang Putra video call dengan pacarnya
“gak kelihatan”
“gak kelihatan, bentar ya. Dut, jangan
pakai kamera depan, jelek muka mu”
“bah, kejam kali ya bang sama si kakak”
kata saya menyambung
“gelap lo”
“ya udah aku turun biar aku kasih lihat”
Lalu bang Putra turun untuk
memperlihatkan bus yang kami naiki. Dan tidak berapa lama naik lagi ke bus.
“gimana dut. Mantap kan. Kau mana pernah
naik Scania”
“pernah ya”
“kapan kau naik Scania”
“yang waktu naik Shantika”
“bah, kapan pula”
“ada la”
Saya mendengarkan pembicaraan mereka
sambil ketawa. Lucu kalau lihat bang Putra dan kak Trisna lagi bicara.
“sama siapa touringnya?” kata kak Trisna
“sama Ayu”
“ooo”
“dut, kalau nanti di sebelah ku cewek
gak apa-apa ya” kata bang Putra jahil
“ga boleh”
“Ayu cewek. Gak boleh juga la berarti”
“Ayu beda la” kata kak Trisna
“beda dia ya” kata bang Putra
“beda ya kak” kata saya
“nanti kalau cewek di sebelah ku, Ayu ku
suruh pindah ke depan”
“begh digusur saya ya” kata saya
“gak boleh. Kalau Ayu ke depan kamu juga
ke depan” kata kak Tisna
“hahahaha.. benar kak, setuju Ayu” kata
saya tertawa
“udah ya Dut. Kami mau berangkat”
“hati-hati” kata kak Tisna
“ya, daa..” kata bang Putra
0 komentar:
Posting Komentar