Kali ini saya
akan kembali menceritakan pengalaman touring saya. Touring kali ini memang
sudah direncanakan dan saya berencana kembali touring ke Pekanbaru karena ingin
mencoba sensasi naik Medan Jaya body Setra SHD mesin Scania K360. Dan pulangnya
saya akan dengan bang Junior Putra yang kebetulan pulang dari Palembang ke
Medan dan akan turun di Pekanbaru. Dan ini cerita saya.
“Aku hari senin
aku pulang dari Palembang, kau jadi mau touring?” kata bang Putra di telepon
Waktu itu hari
jum’at 7 Oktober 2016 siang. Bang Putra menelpon ku dan menanyakan tentang aku
jadi touring gak ke Pekanbaru.
“ya pasti aku
touring. Hmm senin pula itu ya”
“kalau kau mau
ayok. Biar aku turun di Pekanbaru”
“tapi bukannya
bawaan abang banyak ya?”
“ya, tapi
masalah barang nanti ajalah itu”
“hmmm, bentar
ya. Senin Ayu ngawas TO itu, selasa juga” sambil berfikir siapa yang bisa
menggantikan untuk ngawas hari selasa dan akhirnya dapat juga
“kalau kau mau
touring beli tiket sekarang, biar dapat hot seat”
“hmmm, bisa la
itu ayu touring. Kalau tiket gak bisa beli sekarang. Besok paling”
“kalau itu
terserah kau la. Mau naik apa rencana dari Medan?”
“rencana sich
mau nyoba si MJ Scania itu bang. Penasaran soalnya”
“mau naik siapa
kau? Si Gedok?”
“gak tau bang.
Cuma katanya pincang satu. Ayu tanya la dulu siapa yang berangkat hari ini. Tapi
nanti kalau di tanya sama orang loket gak tau pula mereka bang?”
“orang loket itu
jujur Yu, kau tanya aja siapa yang berangkat pasti di jawab mereka. Kau tanya
aja la sama mereka pasti mereka jawab jujur itu”
“ya udah ntar
Ayu tanya”
“ya udah kau
tanya la itu. Terus pulangnya mau naik apa?”
“terserah abang
aja”
“kok terserah
aku, kau yang touring, kalau aku kan pulang”
“tapi abang bilang
naik P3 itu. Mau nyoba yg kencang itu” (P3=Putra Pelangi Perkasa)
“ya sudah, kau
pesan la itu. Kau telpon orang loketnya”
“gak pesan sama
anak BR aja bang. Sama bang Jeff”
“terserah kau
la. Yang penting kau pesan itu. Aku mau packing dulu ya”
“ya udah, ntar
Ayu WA bang Jeff.”
“ya udah, ok ya
Yu ntar aku hubungin lagi”
“ok bang” dan
telpon pun ditutup
Kemudian aku
berfikir sama siapa mau ditanya keberangkatan bus Medan Jaya trip Pekanbaru
hari ini. Sambil buka BBM lihat recent update dari sahabat ku Restu yang
kebetulan sedang dalam bus Medan Jaya mau pulang ke Ub. Rokan dan saya langsung
menelpon dia.
“halo” kata
Restu di ujung telpon
“halo pra, lagi
dimana?”
“ini lagi di
jalan mau pulkam dulu. Kenapa?”
“cak tanya dulu
sama kru MJ disitu. Malam ini Scania jalan atau gak ke pku” agak-agak logat
sedikit
“ok bentar ya”
kata Restu “bang, Scania jalan malam ini?”
“jalan” kata kru
MJ
“jalan katanya
sist. Kenapa sist?”
“ohh gak
apa-apa. Rencana mau touring ke pku hari senin. Mau naik Scania itu. Tapi gak
dapat kayaknya”
“seeh touring.
Banyak duit itu”
“gak juga, kan
memang kemarin aku dah bilang sama ente kalau mau touring ke pku”
“ya juga ya.
Hahahaha”
“oh ya pra.
Titip salam sama bos cewek ya nanti”
“ok siip, nanti
ku sampaikan”
“ya udah,
hati-hati dijalan pra”
“ok sist”
“ok pra. Udah
dulu ya”
“ok” dan telpon
pun berakhir
“udah kau pesan
tiket kita pulang?” kata bang Putra dari chat bbm
“belum bang. Ini
mau Ayu tanya bang Jeff dulu”
“okelah. Kabari
nanti ya”
“ok bang”
Kemudian saya
chat bang Jeff via WA
“Bang lagi di
mana?”
“diluar Yu.
Kenapa?”
“bisa minta
tolong bang?”
“apa itu?”
“tolong pesankan
tiket P3 untuk hari selasa 2 orang ya bang dari Pku ke Medan”
“untuk siapa
Yu?”
“untuk Ayu sama
kawan bang”
“kawan mana?”
“ada la bang”
“begh, sama
siapa Yu”
“untuk Ayu sama
Jupe bang”
“oo. Tapi abang
belum sempat la Yu. Tapi nanti abang usahakan ya”
“kalau abang gak
bisa, anak BR yang lain bisa gak minta tolong pesankan”
“mereka jarang
pegang uang lebih Yu. Ya udah, nanti sore abang ke sana la. Abang pesankan”
“ok bang, kalau
bisa hot seat ya bang. 2 tiket bang”
“oke Yu”
“maksih
sebelumnya bang”
“ya sama-sama
Yu”
Malamnya bang
Putra kembali menghubungi saya
“dimana kau?”
“rumah bang.
Kenapa?”
“gak apa-apa”
“curiga aku.
Kenapa bang”
“gak ada lo. Eh
Yu itu seat kita no 7-8, gak apa-apa kan?”
“gak masalah itu
bang. Kan abang yang pengen merasakan naik P3 itu”
“bah, kok aku
pula. Aku udah pernah naik itu. Cuma penasaran”
“penasaran sama
cerita katanya ada yang joss kan”
“nah itu tau.
Kau yang touring kalau aku pulang”
“hahahaha… ya
pula ya.”
“itu udah di
panjar 100 Yu”
“ok bang”
“ya udah besok
ku kabarin lagi ya”
“oke bang”
Dan tepat hari
sabtu, pulang kerja langsung ke loket Medan Jaya untuk mastikan keberangkatan
hari senin.
“kak, mau tanya
untuk keberangkatan hari senin ke pku”
“berapa orang
kak?”
“satu kak, kalau
mau tanya dulu boleh kan?”
“oh boleh kok”
“yang hari ini
berangkat apa kak?”
“yang hari ini,
elektrik yang Jetbus”
“ooo, Jetbus ya.
Yang Scania gak jalan ya kak?”
“jalan, tapi
Cuma satu. Tadi malam berangkat”
“pengennya sich
nyoba Scania itu”
“kalau berangkat
senin gak dapat, selasa baru dapat si Scania”
“berapa ongkos
kak?”
“kalau naik
Jetbus itu 235rb dan kalau Scania itu 250rb. Jadi gimana?”
“waduh galau
saya kak, hahahahaha. Bentar ya kak. Saya mau hubungi kawan dulu, nanti ke sini
lagi”
Kemudian saya
berjalan ke parkiran. Baru duduk dikereta udah dijahilin sama korlap Medan Jaya
“pulang dia
semalam”
“hahahahahaha,
udah tau wak, kan kami telponan”
“udah apalagi”
“apalagi apanya
wak, kami kan berkawan. Wak ini macam baru kenal kita ya”
“hahahahahaha.
Ngapain kau?”
“mau tanya harga
tiket wak”
“oo, ya udah ke
sana dulu aku ya”
“ya wak”
Saya pun
langsung menelpon bang Putra. Ada beberapa kali saya hubungi baru bang Putra
mengangkat telponnya.
“halo bang, lagi
dimana?”
“lagi diluar Yu,
makan. Kenapa?”
“galau aku bang.
Elektrik Jetbus yang berangkat. Belum ku beli la tiketnya”
“ya udah
terserah kau gimana. Nanti ku hubungi ya. Lagi diluar aku”
“okelah bang”
“ya udah ya”
“yok”
Karena
benar-benar galau mau naik apa ke Pekanbaru saya pun menghubungi bang Jeff. Mau
chat via WA rasanya akan memakan waktu lama dibalas. Akhirnya saya menelpon
saja.
“halo bang, ayu
mau minta saran ini bang”
“apa itu Yu”
“ini bang, kan
Ayu rencana mau naik MJ Scania ini ke Pekanbaru. Tapi gak berangkat pula dimana
pas tanggal keberangkatan Ayu. Pincang satu, yang berangkat Jetbus elektrik”
“ya udah naik
itu aja Yu”
“tapi Ayu mau
coba yang Scania itu bang. Kalau Jetbus biasa masuk jam berapa di Pku bang?”
Kalau MJ
biasanya sich paling lama jam 9 gitu”
“kalau Makmur?”
“kalau Makmur,
Rapi, RCT biasa masuk jam 10 paling cepat itu Yu”
“galau Ayu bang.
Hahahaha”
“kalau gak naik
Rapi Yu. Kan ada scanianya”
“kalau Bracha
gak tentu bang. Mereka kan lebih banyak rolling”
“ya sich yu”
“kalau yang
cepat apa bang”
“RCT juga cepat
itu yu”
“malas kali
kalau naik RCT ini bang”
“naik Makmur aja
kalau gak, Super Vip nya itu. Nyaman juga itu. Sampai samanya jam 10. Kalau gak
Halmahera yang SE 2-1. Ayu la yang mana”
“wah galau la
galau. Oke bang, Ayu coba ke Makmur dulu deh. Oke ya bang makasih infonya”
“ya Yu,
sama-sama”
Sungguh galau
saya. Akhirnya saya memutuskan untuk ke Loket Makmur. Melihat dan memutuskan
armada apa yang akan saya naikki untuk touring kali ini.
“bang, mau pesan
tiket Makmur ke Pekanbaru yang Super Vip la”
“Super Vip gak
jalan. Lagi rusak”
“kalau SE 2-1”
kemudian si penjaga loket memberikan buku untuk melihat mau bangku mana. Dan
memang mungkin rezeki saya. Dapat hot seat di CC1.
“yang CC1 la
bang, satu”
“atas nama
siapa?”
“Ayu bang”
“250 kan
ongkosnya bang”
“275”
“oke bang” dan yah
akhirnya saya pun kembali naik PO ini. Kalau yang lalu kelas Ekonomi Toilet dan
kali ini kelas Super Eksekutif”
Tidak berapa
lama saya memposting tiket tersebut ke sosial media, tiba-tiba bang Putra menghubungi
saya.
“Yu, lagi di
mana?”
“rumah bang”
“cepat kali kau
ambil keputusan itu. Ngapain kau naik itu”
“nunggu abang
tapi abang masih diluar”
“kan bisa kau
naik yang lain selain itu. Naik yang mana kau?”
“SE 2-1 bang”
“Halmahera
berarti itu”
“ntah, mungkin
la bang”
“ya la, SE kan
cuma Halmahera. Kenapa gak naik yang lain Yu. Nyesal kau nanti”
“kenapa rupanya
bang”
“gak enak Yu,
lambat kali. Duduk no berapa kau?”
“CC1 bang”
“ooo. Tukar aja
tiket mu itu”
“emang berapa
persen itu dipotong?”
“kurang tau itu
aku Yu”
“tapi Ayu baca
tadi tiket yang sudah dibeli apabila batal maka hangus bang”
“lha gitu ya, ya
kau la itu Yu”
“ya udah Ayu
coba hubungi MTG dulu la”
“okelah, aku
packing dulu ya, nanti aku hubungi lagi kau”
“ok bang”
Kemudian saya
menghubungi MTG
“Poster om?”
“Warjan. Kenapa
om”
“mau tanya boleh
om?”
“ha, apa itu om”
“om, kalau
batalkan tiket biasa kena potongan berapa di MH om?”
“wah, kalau itu
kurang tau om”
“tapi om kan disitu”
“kurang tau om,
coba la om hubungi orang loket kan ada di tiketnya”
“kalau om aja
yang batalkan gak bisa ya om?”
“mana tiketnya
om?”
“ada sama Ayu
om”
“kalau gak ada
tiket mana bisa batalkan. Emang siapa yang berangkat rupanya?”
“Ayu om. Kalau
om bisa batalkan biar Ayu ke warjan”
“gak bisa om.
Malas berhubungan sama orang loket ini. Coba hubungi si Haris. Di HO dia itu
mau ke loket. Mana tau bisa”
“oke om. Makasih
infonya ya om”
“yok”
Kemudian saya
menghubungi Haris dan menanyakan keberadaannya
“dimana Ncek?”
kata saya kepada Haris
“di jalan mbak
mau ke loket. Kenapa mbak?”
“mau batalkan
tiket mbak. Kira-kira bisa gak itu ya?”
“gak bisa mbak”
“berarti hangus
ya”
“ya mbak. Batal
tiket ya hangus uang. Kenapa mbak?”
“mbak mau
batalkan tiket. Kalau tau hangus ya gak jadi la. Sayang la”
“tiket siapa
rupanya?”
“tiket mbak.
Mbak mau ke pku hari senin”
“ooo. Payah
mbak. Gak bisa ditukar”
“okelah ncek.
Thanks yo”
“oke mbak” dan
telpon pun terputus
Kalau
difikir-fikir mau dibatalkan sayang juga. Karena tiketnya sudah lunas pula. Ya
tapi tidak masalah. Sesekali mencoba naik SE dulu, sebelum berganti bus untuk
SE kepunyaan MH ini. .Malamnya bang Putra menghubungi saya disaat saya sudah
tidur. Saya mengangkat teleponnya
“udah tidur kau
Yu?”
“udah bang.
Kenapa bang?”
“jadinya kau mau
touring itu?”
“jadi bang. Tapi
udah Ayu beli tiketnya”
“ooo ya
sudahlah. Lanjut la tidur, besok ku hubungi kau lagi”
“ya bang” dan
telpon pun berakhir
Besoknya bang
Putra menghubungi ku. Tapi sepertinya tidak seperti biasanya
“dimana kau Yu?”
“Rumah bang.
Kenapa bang?”
“kayaknya aku
gak jadi pulang sama kau. Mama sakit pula ini”
“lha, sakit apa
si mama bang?”
“belum tau pasti
Yu, tapi kata kakak ku gak apa-apa. Aku gak yakin”
“berarti abang
naik pesawat la. Terus barang-barang abang itu gimana?”
“nah itu yang
aku masih bingung. Mungkin ku paketkan aja ke bis”
“udah pesan
tiket abang rupanya?”
“belum Yu. Ini
masih bingung aku”
“oalah, ya udah
semoga si mama gak apa-apa bang. Jangan diburu-buru”
“ya Yu. Okelah
nanti ku hubungi lagi kau ya”
“ok bang”
Ya sepertinya
bakal touring sendirian lagi kali ini. Hmm ya sudahlah, kalau touring sendiri
berarti aku akan memilih armada lain selain P3. Tidak berapa lama bang Putra
menghubungi ku lagi
“Yu, ada nomor
Rezki ga?”
“ada bang. Buat
apa bang?”
“mau nanya bis
ALS nopin 36 yang trip cikampek. Rencana aku mau nitip barang aja ke situ”
“ooo ada bang.
Ntar Ayu kirim. Jadi abang pulang hari ini?”
“belum tau Yu”
“tiket udah
dipesan?”
“belum Yu”
“keadaan mama
gimana bang?”
“kalau kata
kakak ku gak apa-apa. Cuma aku gak yakin Yu”
“Ya sich. Galau
gara-gara si mama sakit”
“ya Yu. Ya udah
ntar ku hubungi kau lagi ya”
“ok bang”
Kemudian bang
Jeff juga menghubungi saya
“Halo Yu, lagi
di mana?”
“di rumah bang.
Kenapa bang?”
“Ayu ke pku naik
apa jadinya?”
“SE bang”
“Halmahera ya”
“ya bang. Kenapa
bang?”
“berapa tiketnya
Yu?”
“275 bang”
“kok gak naik
O500R aja?”
“gak jalan bang.
Kata orang loket rusak satu yang O500R”
“ah masa. Ini
apa yang di pku”
“kata orang
loket gitu bang. Coba aja abang tanya sama orang loket”
“masalahnya ini
ada O500R. Scania MJ pincang satu ya”
“ya bang. Hari ini
Scania yang berangkat. Dari pku yang Jetbusnya. kenapa bang?”
“rencana kalau
ada scania mau coba scania ke medan”
“ciee mau
touring dia”
“pengen coba aja
Yu. Ayu duduk di seat berapa naik SE?”
“CC1 bang”
“bisa bookingkan
dulu tiket abang Yu”
“oalah Ayu gak
ke daerah marendal bang. Kalau gak via telpon aja bang”
“ada nomornya”
“ada bang”
“kirimkan dulu
ya Yu”
“ok bang. Ayu
kirim via WA”
Kemudian bang
jeff kembali menghubungi saya
“gak diangkat
Yu”
“kalau gak Ayu
kasih nomor hp aja ya bang. Ayu copy dulu dari file MB”
“boleh Yu. Nanti
kirimkan ya Yu”
“oke bang”
Kemudian saya
mengimkan nomor hp loket MH. Dan saya kembali bertanya kepada bang Jeff melalui
chat via WA
“gimana bang?
Udah bisa dihubungi?”
“udah Yu. Udah
abang booking”
“oo mantap. Seat
berapa bang?”
“seat 1 Yu, tapi
abang gak janji juga ya Yu”
“ya gak apa-apa
bang. Aman itu”
Kalau bang Jeff
jadi ke Medan berarti touring nanti saya bakal ada teman. Jadi gak bakal bosan
di perjalanan. Hahahahaha. Di hari yang sama menjelang malam bang Putra mengabari
kalau hari Senin dia akan berangkat dari Palembang menuju Pekanbaru.
“Yu, aku Senin
berangkat ya ke pku”
“jadi gimana
kondisi si mama bang?”
“kata kakak udah
gak apa-apa”
“oh syukurlah”
“ok nanti ku
kabarin lagi kau ya”
“ok bang”
Dan mungkin memang
dewi fortuna berpihak kepada saya. Bang Jeff berangkat juga dari pku ke Medan.
“Yu, fiks ya”
“jadi abang ke
Medan”
“ya Yu, ada
Bracha abang lihat ini”
“onde, mantap.
Naik mbak nia”
“hehehehehe.
Karena penasaran Yu”
“okelah bang.
Kabar-kabarin aja ya”
“seep”
Alhamdulillah
rezeki gak disangka-sangka. Tadinya sudah pasrah kalau bakal touring pp ke
Pekanbaru sendirian. Tapi ternyata ada rezeki lain. Untuk keberangkatan saya
akan bersama bang Jeff naik bus Halmahera SE 2-1, dan pulang ke Medan akan
bersama bang Putra. Rezeki tak terduga-duga.
Tepat hari H,
time is touring. Paginya saya membaca recent update bbm kalau bang Jeff sudah
sampai di Medan.
“lagi dimana
bang?”
“Mabes Yu”
“ok bang. Ntar
Ayu ke Mabes. Jumpa di sana kita”
“ok Yu”
Kalau orang mau
berangkat mungkin pada heboh. Nah kalau saya yang namanya touring pp ya
seadanya saja la. Yang penting camera stand by di tas. Karena akan selalu ada
sesi dokumen selama perjalanan.
Sorenya saya
menghubungi bang Jeff untuk menanyakan di mana posisinya
“halo bang, lagi
dimana?
“lagi di belawan
yu, sama bang Suhardi”
“oo, oke bang.
Ketemu di warjan aja kita ya”
“eh Yu. Tolong
bayarkan tiket abang dulu. Nanti uangnya abang ganti”
“oo ke bang.
“karena
nanti batasnya jam 6 Yu”
“oke bang. Aman
itu. Ntar Ayu bayarkan”
“oke Yu” dan
telepon pun berakhir
Sore hari saya
pun segera berangkat ke warjan diantar oleh adik saya. Sampai di sana saya
langsung saja ke loket Makmur untuk membayar tiket bang Jeff.
“bang, mau bayar
bookingan tiket SE”
“atas nama
siapa? Kata penjaga loket
“atas nama Jefri
bangku nomor 1”
“oh ini ada.
275”
Kemudian saya
memberikan uangnya dan tiket bang Jeff sudah di tangan juga. Dan selanjutnya
saya ke warjan sebentar. Lama menunggu akhirnya saya kembali menanyakan di mana
keberadaan bang Jeff
“poster bang?”
“mabes Yu. Abang
mau mandi dulu. Ayu ke sini aja”
“oke, Ayu cuss
ke mabes”
Kemudian saya
pun berjalan menuju Loket Barumun yang tidak jauh dari warjan. Sampai di sana
saya bertemu tulang Suhardi di kantin loket
“yah, ikut kau
ke pekanbaru?”
“ikut lang.
sebenarnya Ayu udah duluan beli tiket”
“masih mandi
dia”
“ya lang tau
Ayu. Lang atm sumut terdekat dimana di sini?”
“itu di dekat
garu 3”
“oo ya.. pinjam
dulu kereta lang”
“ini. Kereta di
sana ya. Helm di ekspedisi”
“oke lang” dan
kemudian saya keluar sebentar untuk mengambil uang di atm. Rasanya kalau
touring tidak pegang uang cash tidak enak. Sampai di atm malah atmnya
bermasalah. Jadi terpaksa harus kea tm yang di tritura. Kebayangkan gimana
tourpendnya ini, mau tarik uang saja banyak kali cobaannya. Tapi kesabaran
berbuah hasil yang baik. Akhirnya bisa juga menarik uang di atm itu. Kembali
lagi ke mabes sudah pukul 17.30 wib dan langsung mata tertuju ke sate langganan
yang ada di depan loket.
“Yu, atm mandiri
terdekat di mana? Kata bang Jeff
“ada bang di
simpang dekat loket PMH”
“jauh ga?”
“kalau jalan
lumayan la, kalau naik kereta harus ada helm 1 lagi. Ada polisi tadi disitu”
“ga jadi la
kalau gitu. Yang di sebelah CK itu atm BCA ya?”
“ya bang”
“udah la narik
uang disitu aja”
“ya abang la
itu”
Setelah itu bang
Jeff langsung keluar menuju atm, sedangkan saya langsung memesan yang saya tuju
tadi. Pesan dan langsung duduk manis melihat aktifitas di loket Barumun.
“bang, sate 1”
“oke”
Mari kita makan
sate “makan lang” tawaran saya ke tulang Suhardi
“ya, lanjut la”
Tidak berapa
lama bang Jeff kemudian kembali dan saya juga menawarkan hal yang sama
“sate bang”
“ya Yu, makasih.
Kalau gak kena nasi gak nendang ini Yu”
“hahaha, iyelah”
Sambil makan,
sambil cerita-cerita dan melihat kekonyolan tulang Suhardi menjahili salah satu
kru bus Barumun. Setelah itu jam 18.00 kami pun berencana ke Warjan.
“Warjan aja kita
yok” ajak tulang Suhardi
“ayoklah” kata
saya
“yok, udah jam 6
juga” kata bang Jeff
Kemudian kami
jalan menuju warjan. Dan sampai di sana ternyata sudah ada om CUP atau Chandra
Utama Pane. Dan jadilah rame di warjan. Jam 18.30 Wib menjadi rame, ada bang
Toink, Rezki, Sabda juga datang kemudia Abdianta Ginting. Bang Jeff kemudian
memesan makanan andalan di warjan Indomie Warjan. Kami bercerita dan kemudian
Abdianta juga pamit pulang, kemudian di susul Rezki yang pamit karena mau
kuliah. Tak terasa bercerita sampai jam 7 lewat. Dan kami langsung menuju loket
MH diantar rekan-rekan lain. Sampai di sana saya langsung memberikan tiket bang
Jeff dan bang Jeff menaruh ranselnya di bangku bis dimana akan dia duduki.
Setelah itu kami bercerita sebentar dan kemudian petugas check tiket langsung
memanggil “yang keberangkatan ke pekanbaru jam 8, SE 2-1” Lalu kami langsung
check tiket kami dan kembali bercerita. Emang dasar anak Medan Bisser,
dimana-mana selalu eksis. Makanya kita langsung Wefie dan berfoto-foto.
Penumpang lain sampai heran lihat tingkah kami. Ya cuek aja, namanya kami
bismania.
Kemudian kembali lagi ada panggilan
“perhatian, kepada penumpang kami keberangkatan jam 8 tujuan pekanbaru, agar
segera menaiki busnya yang sudah terparkir di belakang” panggilan sekali.
Kemudian panggilan lagi dari petugas check tiket “ayo yang berangkat jam 8,
Pekanbaru SE 2-1. Naik-naik” yach panggilan ini membuat kami harus masuk bis.
Gak bisa tenang dibuat petugas ini.
Oke
saatnya kita touring. Semoga touring kali ini lancar. Dan apalagi touringnya
tidak sendirian. Karena ada kawan bercerita.
Duduk di bangku depan kami. Hot seat
lagi, tapi sepertinya kami akan tertidur pulas ini. Hahahahahahaha. Sepanjang jalan hujan turun, buat ngantuk aja jadinya. Tidak berapa lama
hp bang Jeff berbunyi. Dan bang Jeff kemudian berbicara kepada orang yang di
telpon. Sepertinya saya mengenal suara itu, benar dugaan saya kalau itu bang
Anggi. Saat ini bang Anggi ada di Malang untuk urusan bisnisnya. Karena bus
Bintang Utara akan menambah unit baru dari karoseri Adiputro. Jetbus Setra SHD.
Semakin ramai sepertinya Jalinsum nanti. Selain BU juga akan ada Makmur yang
menambah armada.
Dapat
kabar dari bang Jeff kalau di Bagan Batu nanti ada juga teman Bismania Riau
yang naik, yaitu si Gilang Pangestu. Karena hujan jadi bosan, mata pun
mengantuk. Akhirnya saya dan bang Jeff lama-lama tertidur juga. Apalagi kena AC
dari bis ini. Buat mata ngantuk. Sampai Perbaungan macet total karena pelebaran
jalan. Jadi otomatis makin bosan, akhirnya kami tidur lagi deh. Tapi tiba-tiba
kami tersentak karena penumpang di bangku tempel di depan yang ribut sekali,
sudah ribut lebay pula, lengkap la sudah. Dasar cewek lebay, mau ke toilet bis
aja sampe harus minta tolong sama kernet buat antar, alasan takut karena bis
goyang saat berjalan. Yang namanya toilet di bis yang digunakan saat bis
berjalan. Sudah itu dia tidur di smooking area. Ketika itu saya ke toilet juga,
melihat dia di situ saya yang jadi enek banget karena kebisingan dia tadi
membangunkan semua penumpang yang istirahat. Tidak berapa lama saya dari toilet
bang Jeff juga ke toilet. Kemudian kami kembali terbangun dan sambil bercerita
lagi.
“Ranto..
Ranto.. “ kata kernet
0 komentar:
Posting Komentar