Saatnya kita pulang
ke Medan, sebelum itu kita foto bersama, walaupun hujan turun tapi keakraban ini
rasanya tidak ingin selesai. Ingin rasanya menginap disini dan berkumpul dengan
rekan-rekan Bismania Riau tapi apa daya karena saya juga harus bekerja. See you
next time my second family. Terima kasih buat bang Jeff, Gilang, Opiee, Arie,
Mbak Meetha dan Rio. See you next time. Dan mari kita goyang jalinsum dengan
Scania K360 ini.
Sebelum bus
berangkat kami Wefie dulu. Emang kalau kami udah touring pasti ada foto berdua.
Untuk sesi dokumentasi.
Bye Pekanbaru, bumi
lancang kuning. Next time saya ke sini lagi. Berangkat dari Pku hujan
mengguyur. Jalanan mulai basah. Dan kami mulai merasakan bagaimana jalan dari
Scania K360 milik PT. Rapi ini. Boleh la kestabilannya. Di simpang Perawang
kami bertemu dengan Makmur MD. Batangan MTG.
“bang, MD itu bang?”
“ya Yu, bbm dia Yu”
Kemudian saya chat
MTG
“poster bang?”
“di belakang
Bracha”
“hahahahaha...”
“Ya la yang naik
Bracha itu. Sombong dia”
“bah, sombong pula
itu”
“awak apa la. Bis
kepurnya”
“jangan gitu om”
“om, jangan om
naikkan kalau naik itu ya. Gak enak nanti sama udakmu”
“ya om, aman itu”
Dan kami berhenti
sebentar karena ada penumpang naik. Dan MD melintas dengan manis di depan kami.
Dan kemampuan si Bracha juga dilihat di sini. Trayek minas roller coaster
sumatera. Dan MD tepat di depan kami saat ini. Dan sepertinya bang Pakpahan
mendapat arahan dari MTG untuk mainkkan si Bracha ini. Dan saya tertawa bersama
bang putra karena ini. Kemudian kami melewati MD dan melaju dengan kencang
lagi. Sampai Di kandis kami berhenti di sebuah rumah makan yang saya lupa
namanya tetapi tidak jauh dari rumah makan Setia Abadi
Dan hanya 30 menit
bus sudah mau berangkat.
“udah kayak
Haryanto ku tengok”
“kenapa rupanya
bang?”
“Haryanto gak
lama-lama Yu, siap supir makan sebentar udah langsung gerak”
“ooo, gitu ya bang”
Tapi sepertinya
supir 1 nya sedang kewalahan. Karena di dalam bis ini ada rombomgan mahasiswa
dan sepertinya sedikit lambat.
“bang, bisa tunggu
sebentar? Kawan-kawan saya masih makan” kata salah seorang mahasiswa
“ooo ya” kata Supir
1
“ini la gak enaknya
bawa rombongan Yu” kata bang Putra, lalu supir melihat ke arah kami
“aduh peninglah
kalau bawa rombongan ini” kata Supir 1 sambil tepuk jidat
“sabar bang” kata
saya dan bang Putra
“ini la Yu, kalau
bawa rombomgan lelet kali. Udah lelet bising lagi kadang”
“namanya juga
rombongan”
“ya Yu, aku gondok
kali kalau udah gitu. Aku pernah ngalamin kejadian kayak gitu Yu. Jadi tau la
aku gimana”
“ya la bang, gak
enak kalau kayak gitu”
Kemudian bis
berjalan dan kami lanjut cerita-cerita lagi. Banyak sekali yang kami ceritakan.
Sampai gak sadar kalau udah tengah malam saja. Hahahahaha. Dan sambil bercerita
itu mata kami hanya tertuju kepada speed. Karena kami ingin melihat berapa
kecepatan dari Scania ini.
“Yu, itu gak salah
kan 120”
“mana bang”
“itu kau lihat”
“onde, 120 lebih
mungkin itu”
“boleh la, gak
terasa 120 tetap stabil”
“boleh la boleh..
hahahahaha”
Tidak berapa lama
ada bus Intra “De Javu” SE 2-1 tujuan Siantar. Dan supir 1 pun kembali adu
sklill dan tetap akhirnya si Intra De Javu juga menyerah.
“kalau mau tidur,
tidur aja Yu. Kan jam mu tidur ini. Kalau aku nanti mau subuh itu”
“hehehehe.. ya
bentar lagi bang. Kalau abang kan memang jam segitu tidurnya”
“nanti kalau kau
tidur gak bisa kau lihat bus-bus yang dari Kota Pinang itu masuk. Yang dari
PSP, Sibuhuan, Gn. Tua”
“tapi apa abang
yakin dapat itu?”
“mungkin kita lewat
udah jauh di depan mereka”
“mana tau ada kan”
“bang, Ayu tidur
dulu ya, bentar aja. Nanti kalau sampai daerah Kota Pinang bangunkan Ayu”
“ah, malas la”
“isk, sok kali ah”
Kemudian saya pun
tidur, begitu bangun tidak terasa kalau sudah di Kota Pinang. Tadi saya tidur
di Bagan Batu, sekitar 1 jam, biasanya jarak Bagan dengan Kota Pinang adalah
1,5 jam. Naik si Bracha ini 1 jam. Mantap ah. Mungkin karena jalanan sepi kali
ya.
“wah, nyenyak kali
kau tidur ya. Sampai ngorok gitu”
“kok gak
dibangunkan sich”
“segan aku,
kayaknya kau lagi bertarung dalam mimpi”
“lain kali kalau
Ayu gitu bangunkan aja bang, gak apa-apa. Senggolkan aja”
“ya la.”
Bersambung..
0 komentar:
Posting Komentar