Kemudian kami
memasuki daerah Ranto. Melewati rumah makan Marni kami melihat si Jetbus
Elektrik milik Medan Jaya. Dan kami melewatinya. Bus kami berhenti sebentar
untuk menurunkan barang. Dan kemudian bus berjalan lagi. Dan mulai beraksi
lagi. Saya akui kalau memang naik Scania ini tidak terasa guncangan di dalam.
Tetap stabil walau kencang dan tekongan. Sepertinya sudah saatnya bang Putra
untuk tidur. Dia mulai lelah. Mungkin karena perjalanan dari Palembang dia
tidak tidur. Jadi kali ini dia benar-benar harus istirahat sejenak. Saya juga
kembali tidur, karena sudah ngantuk kembali, tapi tiba-tiba kaki saya kram.
Sepertinya selama saya touring baru ini mengalami kaki kram. Akhirnya saya
berdiri sebentar lalu duduk untuk menghilangkan rasa sakit itu. Sepanjang jalan
saya lihat bang Putra gelisah karena kedinginan. Saya juga tutup AC yang tepat
diatas saya, tapi masih tetap dingin juga. Sayang jaket bang Putra ketinggalan
di Palembang. Selimut di bus ini juga tidak tebal. Akhirnya bang putra
mengambil ranselnya untuk dipeluk dan kembali menyelimutkan dirinya.
Saya lanjut tidur
dan bangun lagi saat langit sudah terang. Dan inilah perjalanan yang buat
pinggang saya sakit. Melihat bang Putra masih nyenyak tidur, saya pun selfie
lagi. Karena antusias pengen ikut kontes dari IG Karoseri Rahayu Sentosa itu.
Sudah sampai di
daerah Sergai, dan saya melihat RCT Naruto di depan, jalanan sudah mulai ramai
juga. Tapi sepertinya tidak sulit bagi si Bracha ini melewatinya, padahal RCT
tersebut berangkat lebih dulu daripada bus kami ini. Tapi bisa juga bus kami
melewatinya.
Dan memasuki daerah
Pasar Bengkel, kami di hadapkan dengan macat lagi, karena pengecoran jalan.
Untung bus yang kami naikki berAC, kalau tidak gak tau deh gimana panasnya.
Perlahan tapi pasti bus kami melewati macat tersebut dan terus melaju dan
sampai di daerah Tanjung Morawa baru bang Putra bangun.
“dimana ini Yu, Tanjung
Morawa ya”
“ya bang, udah mau
sampai batas kota pun”
Bus jalan lagi,
sampai di Pom Bensin sebelum Fly Over Amplas, bus kami minum dulu. Dan saya pun
turun untuk memoto.
“Yu, foto la. Lagi
berhenti ini. Pas ini Yu”
“abang aja la”
“kau la, malas aku
turun”
“ya udah, geser
abang dulu, biar Ayu turun”
Setelah itu saya
naik lagi, dan ngobrol lagi dengan bang Putra.
“jadi kapan kita
touring lagi?” kata saya
“nanti dulu la Yu,
tunggu lihat sikon gimana”
“bulan depan gimana
bang?”
“lihat nanti la
gimana”
“Aceh kita ya bang”
“Lokhsumawe kita?”
“boleh. Naik
Megatrend Kurnia tapi ya” kata saya
“ya, bisa diatur
nanti itu”
Melamun sebentar
saya dan sambil berfikir. Dari Pekanbaru full minyak dan baru isi lagi ketika
sampai di Medan. Benar-benar irit di minyak Scania ini. Kalau Mercedez Benz isi
full dari awal tujuan nanti di Kota Pinang isi lagi. Sungguh jauh perbedaannya.
Kemudian bus berjalan lagi, melewati Fly Over, dan sampai la di Medan.
“sampai kita di
Medan” kata bang Putra sambil memegang kepala saya dan mengelusnya
“iiii abang ini la”
kata saya
Mugkin kalau orang
melihat tingkah kami ini aneh la, entah apa saja pula yang kami kerjakan di
dalam bus ini. Yang cerita sepanjang perjalanan dan ada saja kejadian lucu saat
perjalanan. Finish di Medan. Saat turun saya mencari becak untuk bang Putra.
Karena bawaannya banyak. Setelah dapat saya membantu bang Putra mengangkat
barangnya juga ke becak.
Bang Putra pamit
lebih dahulu dari saya.
“Yu, aku duluan”
“ya bang,
hati-hati”
“bang, bus ini ke
Brandan atau gak? Kata saya ke Supir 1 nya
“ya. Kenapa?”
“ikut sampai Titi
Kuning aja bang”
“kenapa gak naik
becak. Macat itu daerah sana, lama nanti”
“gak masalah bang,
awak turun di KFC Tikun aja. Ada adik yang jemput”
“ooo, ayoklah”
Dan bus
meninggalkan Loket dan berjalan menuju Brandan, saya kemudian bercerita lagi
dengan Kru bus tersebut, tak terasa saya sudah dekat ke tujuan. Dan sampai.
“terima kasih ya
bang”
“yok, sama-sama”
Dan itulah akhir My
Trip My Adventure saya kali ini. Dan see you next time di touring selanjutnya.