Begitu sampai kota Ranto Prapat
sudah dihadapkan dengan kejadian laka atau kecelakaan.
“bah, laka bro” kata saya
“kenapa?” kata bang Putra
terbangun
“laka bang, Karya Agung sama Duri
Indah
“ah, kufikir apa” kata bang Putra
lanjut tidur lagi
Lalu saya pun kembali memperhatikan
jalan sambil melamun, tidak berapa lama bang Asrul pindah kembali ke depan. Dan
saya bercerita dengan bang Asrul tentang bisnis bus pariwisata pastinya. Sampai
di Aek Natas kami melihat bis ALS tidak tahu nopin berapa sedang bermasalah dan
penumpang pun terlantar. Bis kami pun berhenti dan kernet bertanya kepada kru
di sana.
“opp, cair.. ” kata saya
Tidak berapa lama beberapa
penumpang dari ALS pun naik ke dalam. Kalau dihitung ada sekitar 8 peumpang
yang ikut naik.
“tolong bangkunya plastiknya
jangan dikoyak ya. Soalnya ini bis baru” kata kernetnya
“wah baru busnya” kata salah
seorang penumpang
“bang ini gimana? Gak bisa saya
masuk” kata penumpang satunya yaitu ibu-ibu
“ooo, di ginikan aja” kata
kernetnya sedang menurunkan legresnya
Ya maklum saja mungkin mereka
belum pernah mencoba bis yang ada legrestnya. Kemudian bis pun berjalan. Saya
dan bang Asrul kembali cerita lagi masalah bis. Sampai akhirnya...
“ongkos ya bapak-ibuk” kata
kernetnya
“berapa bang?” kata salah seorang
kernetnya
“70 bang” kata kernetnya
“gak kurang itu?”
“orang ini aja segitu bang. Nanti
kalau ku kurangi marah orang ini. Gak adil aku katanya” kata kernet tersebut
Saya dan bang Asrul senyum-senyum
saja. Dan sampai tujuan pun akhirnya kami BDB alias Kepur alias Gratis. Hahaha.
Kalau rezeki memang tidak kemana kan.
“bang, itu orang si Galung” kata
kernet bang Darusman
Lalu kami turun
“makasih ya bang” kata kami
“yok” kata kernet dan bang
Darusman
Lalu kami masuk ke RM. Gunung
Sari I. Perasaan baru tadi malam berhenti di depan. Pagi ini berhenti di sini
lagi. Hahahaha
“wuih, ini dia” kata saya
“jumpain Yu bang Galung” kata
bang Putra
“gak kenal Ayu bang”
“aku pun gak kenal”
Sambil mencari bang
Galung, kami pun hunting sejenak
Kemudian setelah hunting kami
berjalan masuk, kami lihat ada beberapa kru di dalam dan bang Thamrin selaku
checker dari Makmur.
“bilang la Yu” kata bang Putra
“mana orangnya” kata saya
“itu dia yang buka pintu” tunjuk
bang Putra ke salah satu bis Halmahera
“segan la”
“ngapain kau segan” kata bang
Putra
Kemudian bang Galung berjalan
melewati kami
“kelen gak lapar?” kata bang
Putra
“lapar sich” kata saya
“makan yok?” ajak bang Putra
“mau makan apa? Biar di pesan”
kata saya
“makan koh?” kata bang Putra ke
bang Asrul
“bentar la” kata bang Asrul
“Yu, Fadhil minta nomor mu” kata
bang Putra
“mau ngapain dia?”
“gak tahu aku. Yang mana no mu”
“no WA itu no Ayu” kata saya
“sebutkan la” kata bang Putra
Kemudian saya menyebutkan nomor
handphone sekaligus no WA saya. Memang tidak berapa lama si Fadhil langsung WA.
“kak”
“apa itu cok” kata saya ke Fadhil
“nanti kalau udah mau sampai
simpang 50 kabarin ya kak”
“kenapa itu”
“mau foto bus kak”
“oh ya tadi yang K360 udah duluan
satu” kata saya
“ah, nunggu kakak ajalah” kata
Fadhil
“begh, hahahha. Okelah” kata saya
“ok kak” kata Fadhil dan chat pun
berakhir dulu
“jadi gimana? Mau makan gak?”
kata saya
“hmmm, bentar lagi la” kata bang
Putra dan bang Asrul
Tidak lama kemudian orang bang
Thamrin beserta kru Halmahera pun keluar dari rumah makan dan menuju bus.
“eh, mau naik bus baru kelen”
kata bang Thamrin
“hehehe ya bang” kata saya
“pergi jumpain bang Galung Yu”
kata bang Putra
Sebenarnya agak segan juga jumpa
bang Galung, karena baru sekali ini jumpa dia.
“bang” kata saya sambil berjabat
tangan
“eh, kenapa itu” kata bang Galung
“bang, awak yang semalam janji
mau naik abang dari Bagan”
“oh ya”
“ini bang, kami mau naik bus
abang. Kelewatan kami bang”
“kok gak di telepon tadi”
“tapi nomor abang gak aktif” kata
saya
“oh ya lupa aku. Mati handphone
ku” kata bang Galung
“jadi boleh kan bang?” kata saya
“boleh, berapa orang”
“cuma kami bertiga aja”
“ooo, ayoklah berangkat kita”
kata bang Galung
Lalu kami menaiki bus, sepertinya
ada 2 orang sewa bang Galung. Saatnya konvoi dengan Halmahera Scania K410.
Hihihihi.
Tidak berapa lama saya masuk ke
dalam sebentar untuk menjumpai bang Putra dan bang Asrul
“lapar ah” kata bang Putra
“tadi udah diajak katanya nanti”
kata saya
“lapar ya koh” kata bang Putra ke
bang Asrul
“begh” kata saya
Lalu saya kembali lagi ke depan
melihat jalan sambil menchat Fadhil
“kami udah di Kisaran” kata saya
“masih jauh kak” kata Fadhil
“sengaja emang cok. Cok belikan
dulu nanti roti ya di Indomaret atau dimana la. Lapar kami cok, dari tadi malam
gak makan” kata saya
“oke kak” kata Fadhil
Sepanjang kami jalan banyak orang
yang melihat atau terpana dengan bus ini. Bahkan ada yang minta telolet lagi.
“om telolet om” kata anak-anak di
pinggir jalan
“wah minta telolet itu bang” kata
saya
“gak ada telolet ku, ku kasih ini
aja ya” kata bang Galung sambil membunyikan klaksonnya.
Sepanjang jalan ketika ada
anak-anak berteriak minta telolet bang Galung hanya memberikan klakson sambil
tersenyum. Ketika masih area Batubara saya membangunkan bang Putra yang tidur
“bang, oo bang” kata saya
“kenapa” kata bang Putra
“ada uang abang 10?” kata saya
“buat apa?”
“Ayu nitip roti sama Fadhil”
“ini. Minumnya”
“oalah lupa. Sinila 20 itu” kata
saya
“kau pesan minumannya gak ada.
cemannya”
“hehehehehe.. ya udah ntar Ayu
chat dia”
Lalu saya kembali ke depan. Dan
sambil mengambil hp dan menchat Fadhil lagi
“cok, belikan Aqua sekalian”
“lha, gak bilang dari tadi”
“lupa cok. Belikan la dulu ntah
di mana”
“di sini gak ada warung kak”
“ah serius kau cok?”
“serius kak”
“hhmmm ya sudahlah”
“ok kak”
Sudah mau dekat simpang 50
“bang, nanti di simpang 50 bisa
berhenti sebentar kan. Mau ambil paket”
“oh ya boleh”
Lalu udah sampai simpang 50
Fadhil gak kelihatan
“udah sampai simpang 50, mana
kawan mu”
“ya bang ini awak telepon dulu”
kata saya
Lalu saya menghubungi Fadhil
untuk bertanya keberadaannya
“di mana cok?” kata saya dengan
Fadhil
“di pinggir jalan mana?”
“kakak di mana?”
“udah lewat simpang 50. Dimana?”
“lewat lagi kak”
“berapa lama lagi?”
“sekitar sekilo lagi”
“begh. Oke.. oke...” kata saya
lalu percakapan berakhir
“dimana dia katanya” kata bang
Galung
“lewat lagi bang” kata saya
“ooh, telepon aja lagi” kata bang
Galung
“ya bang, ini lagi di chat bang”
Lalu tidak berapa lama
mulai kelihatan badan si Fadhil
“itu dia bang” kata saya
Dan bis berhenti sebentar.
“makasih cok. Eh berapa cok?”
kata saya
“lupa awak kak”
“serius ini cok” kata saya
“iya kak”
“jangan gitu la cok”
“iya kak”
Lalu saya memberikan uang 30 ribu
kepada Fadhil
“kebanyaan ini kak” kata Fadhil
“berapa cok”
Lalu Fadhil mengembalikan uang 10
ribu.
“oke ya cok. Makasih ya” kata
saya
“ya kak sama-sama
Lalu kami pun berangkat kembali.
Dan saya lalu menuju ke bangku bang Putra
“ini bang” kata saya
“minumnya mana?” kata bang Putra
“gak ada kata Fadhil. Udah itu
aja la dulu”
“masa makan gak ada minum”
“udah syukur Ayu masih ingat.
Nanti heboh bilang lapar. Salah aja adek dimata abang” kata saya
“gak ada minumnya” kata bang
Asrul
“gak ada bang” kata bang Putra
“serel la” kata bang Asrul
“begh”
“aduh seret” kata bang Putra
“makan saja sudah” kata saya
“gak ada minum pakai air ludah.
Ya gak koh” kata bang Putra
“ya la. Pakai air toilet di
belakang” kata bang Asrul
“begh, terus la terus.
Bersyukurlah adik kalian masih ingat” kata saya
“ingat tapi gak sama minum sama
aja” kata bang Putra
“begh” kata saya
“beli la minum” kata bang Putra
“beli dimana?”
“dimana kek”
“gak mungkin kita suruh berhenti.
Perlu kita suruh bang Galung berhenti sebentar”
“gak usahlah. Gak enak” kata bang
Puta
“gak enak gak enak tapi nanti di
bilang seret” kata saya
“hahahaha” tawa bang Putra
Lalu saya ke depan lagi dan duduk
lagi di depan
“bang, nanti bisa berhenti
sebentar”
“kenapa?” kata bang Galung
“mau beli Aqua bang. Habis minum
kami bang”
“oo, dimana ya”
“diamana pun jadi bang”
“tapi susah parkir kita” kata
bang Galung, “tunggu sebentar lagi bisa kan”
“bisa bang” kata saya
“disana aja nanti kita berhenti
ya” kata bang Galung
Kemudian tidak berapa lama kami
ternyata berhenti di RM. Ladang Sari, dan ternyata ada Fadhil.
“berhenti dulu kita” kata bang
Galung
“eh cok, ikut ya”
“ya kak”
Lalu saya membeli Aqua ke warung
di sebelah rumah makan tersebut. Dan ternyata ada cewek yang lagi foto bis
“ada Aqua” kata saya
“ada kak. Yang mana?” kata cewek
tersebut
“yang besar, dingin ya” kata saya
“kakak anak bismania ya?” katanya
“ya. Bismania juga ya” kata saya
“ya kak. Ada FB kakak?”
“ada. cari aja yuethelubis. IG
juga sama” kata saya
“kakak ikut bis itu?” katanya
lagi
“iya”
Lalu saya pun kembali ke bis dan
meletakkan Aqua di dekat dashboard bis. Setelah itu saya kembali hunting.
Lalu kemudian ketika mau foto
lagi tiba-tiba bang Putra memanggil saya.
“Yu, beli nasi”
“berapa?” kata saya
“2, kau mau, kalau kau mau 3 la”
“pakai apa bang?” kata saya
“aku pakai telur aja. Abang apa”
kata bang Putra ke bang Asrul
“ayam aja” kata bang Asrul
“oke kata saya
Lalu saya pun segera ke dalam dan
membeli pesanan bang Putra dan bang Asrul. Tadinya sama mau makan, tapi gak
jadi karena tidak sesuai. Lalu saya pun kembali lagi ke bis dan memberikan nasi
ke bang Putra. Lalu mereka makan di dalam bis, sedangkan saya dan Fadhil diluar
bercerita sambil hunting.
“cok fotokan dulu” kata saya ke
Fadhil
“sini, dimana” katanya
“sini aja” kata saya
Lalu setelah para kru selesai
kami pun segera berangkat dari rumah makan
“oke cok, kami berangkat dulu”
kata saya
“ya kak”
“datang kau tanggal 31” kata bang
Putra
“ada apa bang”
“acara bakar-bakar Medan Bisser.
Belum pulang kau kan”
“belum sich bang” kata Fadhil
“yok cok” kata bang Asrul
“ya koh” kata Fadhil
Lalu sebelum pulang saya sengaja
memfoto Fadhil dari dalam
setelah berangkat saya pun pindah
ke bangku sebelah bang Putra. Dan bang Asrul di belakang kami.
“aduh seret la seret” kata bang
Putra
“seret ya” kata bang Asrul
“ya koh” kata bang Putra
“udah deh, udah baik awak ingat”
kata saya
“ingat tapi airnya gak ada sama
aja” kata bang Putra
“udah deh kata saya”
“udah foto yok kita” kata bang
Putra
Begitu hasil pertama jadi, jelek
banget muka bang Asrul. Akhirnya kami foto kedua kalinya.
Setelah sesi foto kami bercerita lagi, dan tetap
saja mereka menjahili saya dengan kata seret akibat yang tadi. Huhuhu memang la
touring hancur ini namanya. Banyak kejadian lucu la pokoknya. Hmm ini touring
saya kali ini, see you next time di touring selanjutnya.
0 komentar:
Posting Komentar