My Trip My Adventure Episode 7 Bagian 2

Begitu sampai kota Ranto Prapat sudah dihadapkan dengan kejadian laka atau kecelakaan.
“bah, laka bro” kata saya
“kenapa?” kata bang Putra terbangun
“laka bang, Karya Agung sama Duri Indah
“ah, kufikir apa” kata bang Putra lanjut tidur lagi
Lalu saya pun kembali memperhatikan jalan sambil melamun, tidak berapa lama bang Asrul pindah kembali ke depan. Dan saya bercerita dengan bang Asrul tentang bisnis bus pariwisata pastinya. Sampai di Aek Natas kami melihat bis ALS tidak tahu nopin berapa sedang bermasalah dan penumpang pun terlantar. Bis kami pun berhenti dan kernet bertanya kepada kru di sana.
“opp, cair.. ” kata saya
Tidak berapa lama beberapa penumpang dari ALS pun naik ke dalam. Kalau dihitung ada sekitar 8 peumpang yang ikut naik.
“tolong bangkunya plastiknya jangan dikoyak ya. Soalnya ini bis baru” kata kernetnya
“wah baru busnya” kata salah seorang penumpang
“bang ini gimana? Gak bisa saya masuk” kata penumpang satunya yaitu ibu-ibu
“ooo, di ginikan aja” kata kernetnya sedang menurunkan legresnya
Ya maklum saja mungkin mereka belum pernah mencoba bis yang ada legrestnya. Kemudian bis pun berjalan. Saya dan bang Asrul kembali cerita lagi masalah bis. Sampai akhirnya...
“ongkos ya bapak-ibuk” kata kernetnya
“berapa bang?” kata salah seorang kernetnya
“70 bang” kata kernetnya
“gak kurang itu?”
“orang ini aja segitu bang. Nanti kalau ku kurangi marah orang ini. Gak adil aku katanya” kata kernet tersebut
Saya dan bang Asrul senyum-senyum saja. Dan sampai tujuan pun akhirnya kami BDB alias Kepur alias Gratis. Hahaha. Kalau rezeki memang tidak kemana kan.
“bang, itu orang si Galung” kata kernet bang Darusman
Lalu kami turun
“makasih ya bang” kata kami
“yok” kata kernet dan bang Darusman
Lalu kami masuk ke RM. Gunung Sari I. Perasaan baru tadi malam berhenti di depan. Pagi ini berhenti di sini lagi. Hahahaha
“wuih, ini dia” kata saya
“jumpain Yu bang Galung” kata bang Putra
“gak kenal Ayu bang”
“aku pun gak kenal”
Sambil mencari bang Galung, kami pun hunting sejenak















Kemudian setelah hunting kami berjalan masuk, kami lihat ada beberapa kru di dalam dan bang Thamrin selaku checker dari Makmur.
“bilang la Yu” kata bang Putra
“mana orangnya” kata saya
“itu dia yang buka pintu” tunjuk bang Putra ke salah satu bis Halmahera
“segan la”
“ngapain kau segan” kata bang Putra
Kemudian bang Galung berjalan melewati kami
“kelen gak lapar?” kata bang Putra
“lapar sich” kata saya
“makan yok?” ajak bang Putra
“mau makan apa? Biar di pesan” kata saya
“makan koh?” kata bang Putra ke bang Asrul
“bentar la” kata bang Asrul
“Yu, Fadhil minta nomor mu” kata bang Putra
“mau ngapain dia?”
“gak tahu aku. Yang mana no mu”
“no WA itu no Ayu” kata saya
“sebutkan la” kata bang Putra
Kemudian saya menyebutkan nomor handphone sekaligus no WA saya. Memang tidak berapa lama si Fadhil langsung WA.
“kak”
“apa itu cok” kata saya ke Fadhil
“nanti kalau udah mau sampai simpang 50 kabarin ya kak”
“kenapa itu”
“mau foto bus kak”
“oh ya tadi yang K360 udah duluan satu” kata saya
“ah, nunggu kakak ajalah” kata Fadhil
“begh, hahahha. Okelah” kata saya
“ok kak” kata Fadhil dan chat pun berakhir dulu
“jadi gimana? Mau makan gak?” kata saya
“hmmm, bentar lagi la” kata bang Putra dan bang Asrul
Tidak lama kemudian orang bang Thamrin beserta kru Halmahera pun keluar dari rumah makan dan menuju bus.
“eh, mau naik bus baru kelen” kata bang Thamrin
“hehehe ya bang” kata saya
“pergi jumpain bang Galung Yu” kata bang Putra
Sebenarnya agak segan juga jumpa bang Galung, karena baru sekali ini jumpa dia.
“bang” kata saya sambil berjabat tangan
“eh, kenapa itu” kata bang Galung
“bang, awak yang semalam janji mau naik abang dari Bagan”
“oh ya”
“ini bang, kami mau naik bus abang. Kelewatan kami bang”
“kok gak di telepon tadi”
“tapi nomor abang gak aktif” kata saya
“oh ya lupa aku. Mati handphone ku” kata bang Galung
“jadi boleh kan bang?” kata saya
“boleh, berapa orang”
“cuma kami bertiga aja”
“ooo, ayoklah berangkat kita” kata bang Galung

Lalu kami menaiki bus, sepertinya ada 2 orang sewa bang Galung. Saatnya konvoi dengan Halmahera Scania K410. Hihihihi.














Tidak berapa lama saya masuk ke dalam sebentar untuk menjumpai bang Putra dan bang Asrul
“lapar ah” kata bang Putra
“tadi udah diajak katanya nanti” kata saya
“lapar ya koh” kata bang Putra ke bang Asrul
“begh” kata saya
Lalu saya kembali lagi ke depan melihat jalan sambil menchat Fadhil
“kami udah di Kisaran” kata saya
“masih jauh kak” kata Fadhil
“sengaja emang cok. Cok belikan dulu nanti roti ya di Indomaret atau dimana la. Lapar kami cok, dari tadi malam gak makan” kata saya
“oke kak” kata Fadhil
Sepanjang kami jalan banyak orang yang melihat atau terpana dengan bus ini. Bahkan ada yang minta telolet lagi.
“om telolet om” kata anak-anak di pinggir jalan
“wah minta telolet itu bang” kata saya
“gak ada telolet ku, ku kasih ini aja ya” kata bang Galung sambil membunyikan klaksonnya.
Sepanjang jalan ketika ada anak-anak berteriak minta telolet bang Galung hanya memberikan klakson sambil tersenyum. Ketika masih area Batubara saya membangunkan bang Putra yang tidur
“bang, oo bang” kata saya
“kenapa” kata bang Putra
“ada uang abang 10?” kata saya
“buat apa?”
“Ayu nitip roti sama Fadhil”
“ini. Minumnya”
“oalah lupa. Sinila 20 itu” kata saya
“kau pesan minumannya gak ada. cemannya”
“hehehehehe.. ya udah ntar Ayu chat dia”
Lalu saya kembali ke depan. Dan sambil mengambil hp dan menchat Fadhil lagi
“cok, belikan Aqua sekalian”
“lha, gak bilang dari tadi”
“lupa cok. Belikan la dulu ntah di mana”
“di sini gak ada warung kak”
“ah serius kau cok?”
“serius kak”
“hhmmm ya sudahlah”
“ok kak”
Sudah mau dekat simpang 50
“bang, nanti di simpang 50 bisa berhenti sebentar kan. Mau ambil paket”
“oh ya boleh”
Lalu udah sampai simpang 50 Fadhil gak kelihatan
“udah sampai simpang 50, mana kawan mu”
“ya bang ini awak telepon dulu” kata saya
Lalu saya menghubungi Fadhil untuk bertanya keberadaannya
“di mana cok?” kata saya dengan Fadhil
“di pinggir jalan mana?”
“kakak di mana?”
“udah lewat simpang 50. Dimana?”
“lewat lagi kak”
“berapa lama lagi?”
“sekitar sekilo lagi”
“begh. Oke.. oke...” kata saya lalu percakapan berakhir
“dimana dia katanya” kata bang Galung
“lewat lagi bang” kata saya
“ooh, telepon aja lagi” kata bang Galung
“ya bang, ini lagi di chat bang”
Lalu tidak berapa lama mulai kelihatan badan si Fadhil
“itu dia bang” kata saya
Dan bis berhenti sebentar.
“makasih cok. Eh berapa cok?” kata saya
“lupa awak kak”
“serius ini cok” kata saya
“iya kak”
“jangan gitu la cok”
“iya kak”
Lalu saya memberikan uang 30 ribu kepada Fadhil
“kebanyaan ini kak” kata Fadhil
“berapa cok”
Lalu Fadhil mengembalikan uang 10 ribu.
“oke ya cok. Makasih ya” kata saya
“ya kak sama-sama
Lalu kami pun berangkat kembali. Dan saya lalu menuju ke bangku bang Putra
“ini bang” kata saya
“minumnya mana?” kata bang Putra
“gak ada kata Fadhil. Udah itu aja la dulu”
“masa makan gak ada minum”
“udah syukur Ayu masih ingat. Nanti heboh bilang lapar. Salah aja adek dimata abang” kata saya
“gak ada minumnya” kata bang Asrul
“gak ada bang” kata bang Putra
“serel la” kata bang Asrul
“begh”
“aduh seret” kata bang Putra
“makan saja sudah” kata saya
“gak ada minum pakai air ludah. Ya gak koh” kata bang Putra
“ya la. Pakai air toilet di belakang” kata bang Asrul
“begh, terus la terus. Bersyukurlah adik kalian masih ingat” kata saya
“ingat tapi gak sama minum sama aja” kata bang Putra
“begh” kata saya
“beli la minum” kata bang Putra
“beli dimana?”
“dimana kek”
“gak mungkin kita suruh berhenti. Perlu kita suruh bang Galung berhenti sebentar”
“gak usahlah. Gak enak” kata bang Puta
“gak enak gak enak tapi nanti di bilang seret” kata saya
“hahahaha” tawa bang Putra
Lalu saya ke depan lagi dan duduk lagi di depan
“bang, nanti bisa berhenti sebentar”
“kenapa?” kata bang Galung
“mau beli Aqua bang. Habis minum kami bang”
“oo, dimana ya”
“diamana pun jadi bang”
“tapi susah parkir kita” kata bang Galung, “tunggu sebentar lagi bisa kan”
“bisa bang” kata saya
“disana aja nanti kita berhenti ya” kata bang Galung
Kemudian tidak berapa lama kami ternyata berhenti di RM. Ladang Sari, dan ternyata ada Fadhil.
“berhenti dulu kita” kata bang Galung
“eh cok, ikut ya”
“ya kak”
Lalu saya membeli Aqua ke warung di sebelah rumah makan tersebut. Dan ternyata ada cewek yang lagi foto bis
“ada Aqua” kata saya
“ada kak. Yang mana?” kata cewek tersebut
“yang besar, dingin ya” kata saya
“kakak anak bismania ya?” katanya
“ya. Bismania juga ya” kata saya
“ya kak. Ada FB kakak?”
“ada. cari aja yuethelubis. IG juga sama” kata saya
“kakak ikut bis itu?” katanya lagi
“iya”
Lalu saya pun kembali ke bis dan meletakkan Aqua di dekat dashboard bis. Setelah itu saya kembali hunting.








Lalu kemudian ketika mau foto lagi tiba-tiba bang Putra memanggil saya.
“Yu, beli nasi”
“berapa?” kata saya
“2, kau mau, kalau kau mau 3 la”
“pakai apa bang?” kata saya
“aku pakai telur aja. Abang apa” kata bang Putra ke bang Asrul
“ayam aja” kata bang Asrul
“oke kata saya
Lalu saya pun segera ke dalam dan membeli pesanan bang Putra dan bang Asrul. Tadinya sama mau makan, tapi gak jadi karena tidak sesuai. Lalu saya pun kembali lagi ke bis dan memberikan nasi ke bang Putra. Lalu mereka makan di dalam bis, sedangkan saya dan Fadhil diluar bercerita sambil hunting.
“cok fotokan dulu” kata saya ke Fadhil
“sini, dimana” katanya
“sini aja” kata saya

Lalu setelah para kru selesai kami pun segera berangkat dari rumah makan
“oke cok, kami berangkat dulu” kata saya
“ya kak”
“datang kau tanggal 31” kata bang Putra
“ada apa bang”
“acara bakar-bakar Medan Bisser. Belum pulang kau kan”
“belum sich bang” kata Fadhil
“yok cok” kata bang Asrul
“ya koh” kata Fadhil
Lalu sebelum pulang saya sengaja memfoto Fadhil dari dalam

setelah berangkat saya pun pindah ke bangku sebelah bang Putra. Dan bang Asrul di belakang kami.
“aduh seret la seret” kata bang Putra
“seret ya” kata bang Asrul
“ya koh” kata bang Putra
“udah deh, udah baik awak ingat” kata saya
“ingat tapi airnya gak ada sama aja” kata bang Putra
“udah deh kata saya”
“udah foto yok kita” kata bang Putra
Begitu hasil pertama jadi, jelek banget muka bang Asrul. Akhirnya kami foto kedua kalinya.

Setelah sesi foto kami bercerita lagi, dan tetap saja mereka menjahili saya dengan kata seret akibat yang tadi. Huhuhu memang la touring hancur ini namanya. Banyak kejadian lucu la pokoknya. Hmm ini touring saya kali ini, see you next time di touring selanjutnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar