Tibalah
hari sabtu, sekitar jam 2 Opiee menjemput saya, kebetulan dia datang dengan
salah satu rekan BR yang saya belum tahu namanya.
“masuk
dulu Opiee, ini siapa?”
“Haikal
kak” kata Haikal sambil berjabat tangan
“ini
mau langsung aja kak?” kata Opiee
“istirahat
dulu la, bentar lagi saja”
“ok
kak” kata Opiee
“Opiee,
nanti temanin kakak beli tiket untuk pulang besok ya, takutnya kehabisan”
“emang
rencana kakak pulang naik bis apa?”
“rencana
mau coba naik P3 Jetliner” (Putra Pelangi Perkasa, body Jetliner)
“ya
sudah kak, nanti kita beli tiket kakak dulu. Baru ke mana lagi kakak bilang
tadi?”
“beli
kabel data, soalnya kabel data kakak kontak-kontak”
“oke
kak, kita gerak sekarang”
“boleh”
Dan
saya bergegas pamit dengan tante, dan besok bertemu dengan tante karena ada
titipan. Bye Lubuk Sakat. 2 hari terasa singkat. Lagi enak dijalan cuaca
mendung.
“mau
hujan ini kak” kata Opiee
“jangan
didoakan hujan, gak enak hujan saat sekarang”
Benar
saja, tidak berapa lama hujan pun turun, tapi tetap kami tempuh. Di tengah
jalan jumpa dengan Fadhil.
“mau
ke mana kelen?”
“ke
loket Pelangi beli tiket kak Ayu, abang mau ke mana?” kata Opiee
“Mau
ke loket Intra dulu. Nanti kalau sempat jumpa disana la” kata Fadhil
Karena
hujan semakin deras, mau tidak mau akhirnya berteduh di UNRI (Universitas Negeri
Riau). Dan kami berteduh di bawah jembatan Butterfly. Cukup lama juga menunggu,
sampai kami menggangu anak kecil yang sedang masuk di kolam bawah jembatan. 1
jam kami menunggu dan mau tidak mau kami nyerah dan akhirnya keluar. Sebelum pulang
saya foto di depan nama kampus UNRI tersebut.
Maghrib
juga sampai dirumah mbak Meetha. Karena hujan yang membuat sedikit terhambat.
“Assalamu’alaikum”
kata saya
“Wa’alaikum
salam, masuk yu, sama siapa?”
“Opiee
dan Haikal mbak”
“eh,
masuk dulu kelen”
“masuk
dulu Opiee, Haikal. Kan tadi kehujanan”
“kehujanan
kelen”
“ya
mbak, tadi kami berteduh dulu di UNRI mbak, karena kondisi tidak memungkinkan,
kami bante (hajar/terus) aja mbak”
“oohh,
mau minum teh manis panas kelen, bentar ya” kemudian mbak Meetha masuk untuk
membuat minuman.
“kak
Met, kak Ayu pengen tempat bang Yaman katanya”
“oh
ya, nanti la kita ke sana”
“ya
mbak, soalnya penasaran banget dengan yang dibilang Restu, susu kedelai di
tempat bang Yaman enak banget”
“Jadi
nanti gimana? Kalian ke sini lagi atau jumpa disana?” kata mbak Meetha
“jumpa
disana aja kalau gak” sambung Opiee
“ya
udah, ntar kita jumpa disana”
Selepas
sholat isya kami pun menuju warung Yaman. Perdana jalan malam di pusat Kota
Pekanbaru. Sungguh luar biasa Kota ini. Membuat siapapun jadi betah disini.
“eh,
dah datang orang kak Meetha” kata Yaman dan Opiee
“aku
nganter pesanan dulu ya kak” kata Yaman
Jadilah
kami nongkrong sederhana ala Bismania Riau. Saya dan mbak Meetha memesan Nasi
goreng dan susu kedelai. Saya memesan susu kedelai coklat karamel. Memang benar,
rasa susu kedelai di sini enak dan pas.
“Yu,
sepertinya besok abang gak bisa ikut hunting ke Minas, soalnya mau ke
Bangkinang bawa rombongan lagi” kata bang Jeff
“ya
gak masalah bang”
“nanti
ada yang lain kok yang ikut”
Karena
sudah malam, kami pamit duluan dengan mbak Meetha. Apalagi besok kami akan
pergi ke Minas untuk hunting.
“kami
duluan ya” kata mbak Meetha
“oke,
hati-hati”
Go
to Minas, bangun subuh demi hunting ke Minas. Anak Bismania Sumatera menyebut
Minas adalah roller coster sungguhan, karena jalanan yang belok, naik turun dan
disuguhi pemandangan sawit dan kilang minyak milik PT. Cevron sepanjang jalan. Baru beberapa
menit jalan mbak Meetha minta gantian bawa sepeda motor karena dia akan
menelepon kawan-kawan.
“yu,
Ayu yang bawa ya”
“oke
kak, kasih tahu jalannya nanti”
Kemudian
kami kembali jalan, dan akan bertemu di Simpang Bingung dengan Opiee dan yang
lain. Jalan ke Minas ± 1,5 jam, tapi bagi Opiee dan yang lain mereka bisa menembus
sekitar 1 jam perjalanan. Ini juga perjalanan perdana saya membawa sepeda motor
ke lintasan sesungguhnya, yaitu Lintas Sumatera. Sampai di spot hunting mereka,
mulai la berfoto ria, ambil kamera jepret.
Setelah
puas hunting, kami pun pindah lokasi lagi, depan PT. Cevron yang tak jauh dari
spot sebelumnya. Kira-kira setengah jam hunting di depan kilang tersebut kami
pun pulang. Saatnya beristirahat untuk memulihkan tenaga, karena malam akan
pulang ke Medan.
Tiket Putra Pelangi Perkasa (Tiket pulang)
Sore
saya pamit pulang dengan orang di rumah mbak Meetha dan juga singgah di warung
mbak Meetha untuk pamit kepada ibunda mbak Meetha. Opiee dan mbak Meetha
mengantar saya ke Terminal AKAP, tidak lama sampai di AKAP duduk sebentar dan
hunting bus Transmetro Pekanbaru yang belum beroperasi.
Terminal AKAP Bandar Raya Payung Sekaki
Trans Metro Pekanbaru
Oke
tiba pukul 19.00 atau jam 7 malam, saya pamit dengan rekan-rekan Bismania Riau
yang hadir. Rasanya baru kemarin saya menginjakkan kaki di Pekanbaru. Terima kasih
rekan-rekan Bismania Riau. Terima kasih kepada bang Jeff, mbak Meetha, Opiee,
Haikal, Risky, Fadhil, Arie, Rio, Andhika, Yaman dan semuanya yang tidak bisa
disebutkan satu persatu. I love you guys. Semoga Allah membalas kebaikan kalian
semua.
0 komentar:
Posting Komentar