Ada
Tahukah dirimu, Kawan?
Dalam serpih-serpih cahaya
Dan gerak-gerak halus benda-benda
Tersimpan rahasia
Mengapa kita ini ada
Lintang
Dengan
pisau lipat
Kuukir
pelan-pelan
Kalimat
yang dalam
Dari
perasaan ku yang larat
Karena
hormatku yang sarat
Untuk
pesona persahabatan dan kecerdasan
Lintang,
Lintang, hatimu yang benderang
Qui genus humanum ingenio superavit
Manusia
genius tiada tara
Horizon,
horizon setelah itu, tak ada hal lain
Horizon
di langit dan horizon sejauh jangkau pandang
Muara
menyempit, delta mengerut
Hutan
lindap, daratan kelabu
Lalu
laut, laut seluas langit
Datar,
tetap, tak berhingga, biru mendebarkan
Senyum
Siapa
yang menabur senyum
Dialah
yang akan menuai cinta
Rahasia
Kuberi
tahu satu rahasia padamu, Kawan
Buah
paling manis dari berani bermimpi
Adalah
kejadian-kejadian menakjubkan
Dalam
perjalanan menggapainya
Puisi
Dan
tiba-tiba hari-hariku berubah menjadi puisi
Semilir
di pagi hari
Meriang
jika siang
Pecah,
serupa ombak-ombak pasang kalau malam
Seperti
Seperti
puisi yang kau tuliskan
Seperti
nyanyi yang kau lantunkan
Seperti
senyum yang kau sunggingkan
Seperti
pandang yang kau kerlingkan
Seperti
cinta yang kau berikan
Aku
tak pernah, tak pernah merasa cukup
0 komentar:
Posting Komentar