Sahabat
sejati bukan diukir dari status sosial, paras wajahnya, uang yg dimilikinya.
tetapi persahabatan sejati diukir dari hati nurani, tdk memandang bagaimana
status sosialnya, paras wajahnya, juga uang yg dimilikinya. tapi itu diukir
dari sebuah perbedaan menjadi persamaan. sahabat sejati akan menegur jika kita
salah, akan memberi pelukan hangat walau kita tidak meminta, mengerti perasaan
kita ketika sedang gundah, dia hadir tanpa kita berbicara krn dia punya kontak
batin dengan kita. Ku ceritakan sepenggal kisah nyata di hidupku ini. Aku punya
sahabat yg bnr2 ada buat ku. kami menjalin persahabatan dr Sekolah Menengah
Atas(SMA). jika dihitung sudah 10 Tahun kita menjalin persahabatan. Kita
memiliki kesamaan. Hoby membaca, punya problematika yg sama terutama ttg
sahabat lain yg kami punya. sama2 prnh ditinggalkan sahabat tapi kami bertahan
dgn perasahabatan kami krn kami yakin kami bs mengatasi dan Tuhan pasti tahu yg
benar dan salah. Jarang bertemu tak membuat kami kehilangan bahan cerita saat
berjumpa. kl dihitung 1 hari tdk akan cukup ibarat kl dalam perjalanan
Medan-Pekanbaru mungkin baru selesai. Cuma 1 kami yg beda, tentang percintaan.
walau kami sama2 tipe orang yg sulit jatuh cinta tp dia lbh dahulu pernah
mengalami ttg Pacaran, sedangkan aku terlalu byk disakitin alias patah hati.
Maka'a ketika bertemu byk bahan cerita. Cuma sekarang sedikit berbeda.
10 tahun bukan wkt yang
singkat mengukir persahabatan.. menceritakan suka dan duka. semua sudah kita
lalui.. tapi 10 tahun it berhenti skrng.. Terima kasih telah menjadi Sahabat
Terbaikku, Terima kasih telah mau membagi kisah bersama, Terima kasih telah
menjadi penyemangat hidup ku.. Terima kasih Sahabatku.
Kehilangan
mu begitu membuatku patah semangat. Kau pernah blg kalau cuma aku lah yg bnr2
sahabat sejatimu, krn aku semua ttg drimu apkh itu baik atau buruk. 10 Tahun
bersama menjadi sahabat, kau sudah berada di dalam hati ini. "Saat
Terakhir" sangat berarti. Sekarang kau pergi, dengan "Khusnul
Khotimah". Semua berhenti disini.Sekarang semua menjadi "Semua
Tentang Kita", "Sebuah Kisah Klasik", ku akan selalu
"Ingatlah Hari Ini" Selamat Jalan "Sahabat Kecil"
"See You Again" my best friend.
"See You Again" my best friend.
In Memoriam Devi Wulansari
17 Juli 1990-28 September 2015